Jakarta (ANTARA) - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri mengenang Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno dalam memperkenalkan hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari saat mengunjungi Imam Bukhari International Scientific Research Center, Samarkand, Uzbekistan, Jumat.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat malam, Megawati mendengarkan paparan penerjemah Maksud Khosimov dan Wakil Direktur Pusat Penelitian Internasional Imam Bukhari, Otabek Mukhammadiev.
Megawati turut menuliskan pesan dan harapannya untuk masa depan di museum tersebut.
Megawati terlihat berkeliling melihat koleksi museum ini. Ada beragam catatan dari hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari di Museum ini.
Museum ini juga menggambarkan jalur perjalanan Imam Bukhari di masa lalu terkait hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Dari sebuah gambar, Bukhari, yang lahir pada 810, menempuh perjalanan ke kawasan Arab di mana Nabi Muhammad menyebarkan Islam.
Selain catatan dari hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari, ada juga sejumlah benda seperti alat tulis dan peralatan lain yang ditampilkan di museum ini.
Megawati terlihat mendengarkan dengan serius dan sesekali bertanya terkait sejarah hidup Bukhari kepada penerjemah Maksud Khosimov dan Wakil Direktur Pusat Penelitian Internasional Imam Bukhari, Otabek Mukhammadiev.
Setelah itu, pengelola museum meminta kesediaan Megawati untuk memberikan testimoni yang direkam secara khusus.
Putri Proklamator Bung Karno ini pun menyampaikan terima kasihnya atas sambutan dan keramahan yang diberikan pengelola museum terhadap dirinya.
Megawati kemudian menuliskan pesan khusus di buku yang telah disiapkan. Berikut pesan yang ditulis langsung Megawati:
Jumat, 20 September 2024
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Dari kecil saya sudah mengenal Imam Bukhari karena ayah saya Presiden Pertama Republik Indonesia yang oleh rakyat Indonesia disebut Bung Karno.
Bagi saya, beliau seorang manusia yang luar biasa membuka tabir pengetahuan Islam dalam bunyi-bunyi yang ada di hadis (petunjuk dari Nabi Muhammad SAW).
Luar biasa sekali untuk membuat manusia-manusia secara Islami tidak hanya melantunkan "suara" Al Quran tapi melaksanakan dengan hadis Nabi Muhammad SAW.
Semoga di masa depan seluruh manusia di dunia bisa bersatu secara lahir batin.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Merdeka, Merdeka, Merdeka.
Presiden Kelima Republik Indonesia.
Megawati pun membubuhi pesan itu dengan tanda tangannya.
Setengah bercanda, Megawati meminta penerjemah Maksud Khosimov menjelaskan tulisannya itu kepada Wakil Direktur Pusat Penelitian Internasional Imam Bukhari, Otabek Mukhammadiev.
Baca juga: Megawati berdoa dan menangis di makam Imam Al Bukhari
Baca juga: Megawati Soekarnoputri ziarah ke makam Imam Al Bukhari
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024